WARNABENGKULU.CO.ID, SELUMA– Hingga saat ini Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Seluma belum menerima laporan realisasi dana fiskal stunting tahun 2024 dari OPD penerima. Total anggaran yang dikelola mencapai Rp 8,2 Miliar.
Ketua TPPS Seluma H. Gustianto menuturkan hingga akhir April 2025 ini pihaknya belum menerima laporan realisasi anggaran dana isentif fiskal stunting 2024. Totalnya anggaran yang direalisasikan sebesar Rp 8,2 Miliar.
“Tahun 2024 kita TPPS kembali menerima dana fiskal stunting Rp 5,6 Miliar, plus silpa anggaran tahun 2023 sebesar Rp 2,7 Miliar, jadi total anggaran yang dikelola tahun 2024 Rp 8,2 Miliar. Sampai akhir April ini kami TPPS belum menerima laporan realisasinya,” ungkap H. Gustianto yang juga Bupati Seluma ini, kemarin (23/4/2025).
Laporan ini penting kata H. Gustianto, untuk bahan evaluasi terhadap program yang akan dilaksanakan berikutnya dalam menekan pertumbuhan stunting.
“Laporan ini penting untuk bahan evaluasi. Berhasil ataukah gagal program yang dilaksanakan tahun 2024,” kata H. Gustianto.
TPPS tidak dilibatkan dalam alokasi maupun realisasi dana isentif fiskal stunting yang diterima dari Kemenkeu ucap Ketua TPPS. Dua tahun Kabupaten Seluma berturut-turut menerima dana isentif fiskal. Tahun 2023 menerima Rp 5,7 Miliar dan tahun 2024 menerima sebesar Rp 5,6 Miliar.
“Kami TPPS tercatat sebagai penerima dana isentif fiskal stunting ini. Tapi untuk alokasi dan realisasinya, kami tidak dilibatkan oleh TAPD. Sekarang kami minta laporan realisasinya saja, untuk evaluasi juga laporan kami ke Ketua TPPS pusat,” tukas H. Gustianto.
Ia menambahkan di tahun 2025, penanganan pertumbuhan stunting ini kembali akan dilaksanakan. Karena pertumbuhan stunting kembali naik di tahun 2024 menjadi 22 persen dari sebelumnya yang telah turun diangka 20,04 persen.
“Saya minta OPD penerima segera menyampaikan laporan realisasinya. Agar dapat kami evaluasi, untuk merencanakan program di tahun 2025 ini,” sampai H. Gustianto.(aba)
